Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Dan Jenis Ideologi

    IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP
 Pengertian ideologi secara umum ialah sekumpulan ide Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, dan Jenis Ideologi


     A.    Pengertian Ideologi
           Ideologi berasal dari kata  ideas  dan  logos Ideas berarti gagasan, konsep, sedangkan  logos  berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum ialah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Ideologi juga sanggup diartikan sebagai suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam perihal bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laris bersama dalam banyak sekali segi kehidupan.

     B.    Ciri-Ciri Ideologi
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari ideologi itu sendiri:
             1.    Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
            2.    Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup,  pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya,  diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.


    C.    Fungsi Ideologi
Fungsi ideologi berdasarkan beberapa pakar di bidangnya:
1.     Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan insan secara individual. (Cahyono, 1986)
2.     Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi renta (founding fathers) dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)
3.     Sebagai kekuatan yang bisa memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)

    D.    Macam Ideologi
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara.  Terdapat dua macam tabiat ideologi yakni:
1.    Ideologi terbuka
2.    Ideologi tertutup

    E.    Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka ialah ideologi yang bisa mengikuti perkembangan jaman dan bersifat dinamis atau merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang merupakan hasil konsensus dari masyarakat itu sendiri, nilai-nilai dari cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu sanggup dipertanyakan dan diadaptasi dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional harapan yang akan dicapai tidak sanggup ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak sanggup digunakan melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya sanggup ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.

Ideologi terbuka ialah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi macam ini mempunyai ciri:
1.    Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan akad masyarakat.
Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan konsensus masyarakat. Ideologi terbuka tidak diciptakan, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri. Oleh lantaran itu ideologi terbuka itu ialah milik seluruh rakyat; masyarakat sanggup menemukan dirinya kembali di dalamnya.
2.    Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia ialah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
3.    Isinya tidak pribadi operasional. Sehingga, setiap generasi gres sanggup dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
Keterbukaan ideologi bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga mempunyai kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang senentiasa berkambang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan zaman.
4.    Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah itu.
5.    Ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis dan terbuka.
Hal ini dimaksudkan bahwa bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa bisa menuntaskan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
6.    Menghargai pluralitas, sehingga sanggup diterima warga masyarakat yang berasal dari banyak sekali latar belakang budaya dan agama.


     F.    Ideologi Tertutup
Ideologi Tertutup ialah pemikiran atau pandangan dunia atau filsafat yang memilih tujuan – tujuan dan norma – norma politik dan sosial yang ditetapkan sebagai kebenaran yang dihentikan dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Kebenaran suatu ideologi tertutup dihentikan dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak sanggup dirubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain
Ideologi tertutup bersifat Dogmatis dan Apriori, dogmatis berarti mempercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori , yaitu berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan. ideologi tertutup tersebut dipaksakan berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat yang di atur oleh masyarakat elit tertentu atau kelompok masyarakat, yang berarti bersifat diktatorial dan dijalankan dengan cara yang totaliter. bersifat totaliter berarti menyangkut seluruh aspek kehidupan.

Ideologi tertutup ialah ideologi yang bersifat mutlak. Ideologi macam ini mempunyai ciri:
1.    Bukan merupakan harapan yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan harapan sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.
2.    Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan kepada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan banyak sekali segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut.
3.    Bersifat totaliter, artinya mencakup/mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang gosip dan pendidikan, alasannya kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mensugesti sikap masyarakat.
4.    Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan
5.    Kebenaran suatu ideologi tertutup dihentikan dipermasalahkan berdasarkan nilai – nilai atau prinsip – prinsip moral yang lain.
6.    Ideologi tertutup  tidak mengakui hak masing – masing orang untuk mempunyai keyakinan dan pertimbangannya sendiri.
7.    Menuntut masyarakat untuk mempunyai kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
8.    Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak sanggup diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial dan isinya juga tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak dan total.

Bahaya ideologi tertutup
Tanpa disadari dan disengaja, sifat sombong ini menyelinap ke ranah ideologi. Jadilah beliau pandangan dan pedoman hidup, juga pola pikir atau mind set: Akulah yang baik, kamilah yang baik, jikalau mahu baik ikutlah kami, dan seterusnya. Dari sikap ibarat itulah (yang lain tidak ada, yang ada kami), maka menjadi tertutup atau terkunci untuk mendapatkan yang lain: ideologi tertutup
Seberapa berbahaya ideologi tertutup itu?
Sepintas ibarat menguntungkan:  agar organisasi kokoh dan berpengaruh serta tercipta militansi dari anggotanya, sehingga rela berkorban apa saja. Tidak ada yang salah dan sah-sah saja. Tetapi menyangkut tujuan jangka panjang, lebih-lebih bersentuhan dengan kekuasaan ialah sangat berbahaya.
Sejarah telah membuktikan, ideologi apapun dikala bersifat tertutup dan berkaitan dengan kekuasaan maka akan membahayakan. Contoh paling bersahabat ialah Pancasila di masa ORBA. Ia menjadi ideologi tertutup dikala “ditafsirkan” oleh kekuatan tertentu menjadi P4. Tentu kita masih ingat semua kejadian yang terjadi zaman ORBA disebabkan oleh ideologi negara yang tertutup ini. Begitu juga Islam, dikala ditafsirkan oleh DI/TII, Ia menjadi tertutup sehingga melaksanakan pemberontakan. Tidak boleh lupa juga ideologi komunis. Ketika ditafsirkan secara tertutup oleh PKI maka terjadi pertumpahan darah.
Contoh di atas ialah kejadian sejarah yang telah dilalui bangsa ini zaman ORLA dan ORBA. Zaman yang masih sangat bersahabat dengan zaman kita, bukan berarti sebelumnya tidak ada kejadian yang sama. Tujuan memberi pola yang paling dekat, lantaran masih ingat, supaya tidak terjadi perdebatan kusir yang tidak perlu.

     G.    Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup
Setelah membahas satu persatu perihal ideologi terbuka dan tertutup, kita sanggup menyimpulkan perbedaan dari keduanya. Dibawah ini ialah perbedaannya::
No
Ideologi terbuka
Ideologi tertutup
1
Sistem pemikiran yang terbuka
Sistem pemikiran yang tertutup
2
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani,moral dan budaya masyarakat itu sendiri
Cenderung memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya
3
Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan akad dari masyarakat sendiri
Dasar pembentukannya ialah harapan atau keyakinan ideologis perorangan atau satu kelompok orang
4
Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut ialah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat
Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat
5
Tidak hanya dibenarkan, melainkan diharapkan oleh seluruh warga masyarakat
Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya diharapkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya dan cenderung mempunyai nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja
6
Isinya tidak bersifat operasional. Ia gres bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya
Isinya terdiri dari tuntutan-tuintutan kongkrit dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat
7
Milik seluruh rakyat sekaligus menjiwai ke dalam kepribadian masyarakat
Loyalitas ideologi yang kaku
8
Bersifat aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa bisa menuntaskan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Ketaatan yang mutlak, kadang bahkan memakai kekuatan dan kekuasaan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel