Etnoastronomi: Serat Ulu Di Masyarakat Lampung



Serat Ulu Bukti Berkembangnya Astronomi di Masyarakat Lampung

        Dua serat ulu atau naskah kuno yang ditemukan di akrab sungai Musi yang bertuliskan huruf Lampung KaGaNga. Dua serat ulu tersebut ditulis memakai huruf Lampung kaganga, yaitu huruf orisinil masyarakat Lampung. Lembaran tersebut ditulis di lembaran kulit kayu yang berjenis kaghas. Keberadaan dua kaghas ini gres diketahui pada tahun 2010. Kaghas biasanya diwariskan turun temurun dan semua kaghas dimiliki oleh warga Pagaralam yang dari dulu dikenal sebagai kawasan pertanian.

Dua serat ulu tersebut mengungkap kemungkinan telah berkembangnya astronomi di masyarakat setempat pada ratusan lalu. Dua serat ulu tersebut berisi petunjuk bercocok tanam sesuai dengan posisi benda-benda langit. Selain itu juga berisi diagram penanggalan dan posisi matahari. Berdasarkan penelitian, dua kaghas itu berisi perihal astronomi dan dipakai untuk keperluan bercocok tanam menyerupai memilih waktu dan jenis flora yang tepat. Karena didalamnya terdapat diagram, gambar, dan simbol-simbol dalam ilmu astronomi.

            Simbol dan diagram dalam kedua kaghas itu memiliki banyak kesamaan. Salah satunya berupa diagram bulat yang berisi nama-nama bulan Hijriah dengan keterangan berupa simbol. Terdapat pula diagram berbentuk kotak yang menawarkan banyak sekali arah sinar matahari. Di dalam serat ulu juga terdapat petunjuk untuk bercocok tanam. Hal yang dimaksud petunjuk bercocok tanam, yaitu terdapat cara mengetahui kapan waktunya bercocok tanam. Nah, hal itu ditandai dikala ada rasi tertentu di langit. Rasi tersebut membuktikan waktu untuk bercocok tanam telah tiba.

            Berikut ini yakni gambar dari serat ulu yang ditemukan di hulu sungai musi dengan huruf kaganga atau huruf Lampung.
kaghas

contoh naskah berbahan kertas

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel