Faktor-Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan
Suatu tanaman, dalam proses pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
(eksternal) dan faktor-faktor dalam intersel (dari induk). Faktor eksternal ialah faktor-faktor yang berasal dari luar badan flora yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut ialah sebagai berikut.
1. Cahaya/Sinar Matahari
sinar matahari sangat diharapkan flora hijau untuk kelangsungan hidupnya, alasannya sinar matahari merupakan sumber energi yang dipakai untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun flora hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat masakan yang sangat kuat terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.
Setiap flora memiliki respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di kawasan yang beriklim sedang akan mengalami empat demam isu sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon flora terhadap periode penyinaran inilah, flora sanggup dikelompokkan menjadi: flora berhari pendek, flora berhari netral, dan flora berhari panjang.
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan flora yang sanggup berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan.
Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan flora berbunga yang tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas.
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan flora yang berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.
2. Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada flora selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada flora optimal, maka diharapkan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada kawasan tropis temperatur optimum flora berkisar antara 22-37 C, di kawasan hirau taacuh atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada kawasan tropis dan sebaliknya di kawasan panas menyerupai hutan pasir akan lebih tinggi dari kawasan tropis.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara di sekitar tempat flora sangat kuat terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, lantaran pada kondisi menyerupai itu tumbuhan menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis flora pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada dikala demam isu kemarau yang kurang air.
4. Air dan Unsur Hara
Air mutlak diharapkan tumbuhan, lantaran di dalam hidupnya tak mungkin flora sanggup tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi
air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi flora ialah sebagai berikut.
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh penggalan tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika flora kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan.
Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan flora disebut unsur makro, contohnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, contohnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.
5. Keasaman/Ph Tanah
Derajat keasaman atau pH tanah sangat kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), biar tumbuhan sanggup tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
(eksternal) dan faktor-faktor dalam intersel (dari induk). Faktor eksternal ialah faktor-faktor yang berasal dari luar badan flora yang mempengaruhi pertumbuhannya. Faktor-faktor luar tersebut ialah sebagai berikut.
1. Cahaya/Sinar Matahari
sinar matahari sangat diharapkan flora hijau untuk kelangsungan hidupnya, alasannya sinar matahari merupakan sumber energi yang dipakai untuk proses berlangsungnya fotosintesis di dalam daundaun flora hijau. Dari proses fotosintesis akan dihasilkan zat masakan yang sangat kuat terhadap pembelahan sel pada pertumbuhan tanaman.
Setiap flora memiliki respon yang berbedabeda terhadap periode penyinaran cahaya matahari, yang disebut fotoperiodisme. Di kawasan yang beriklim sedang akan mengalami empat demam isu sehingga tumbuh-tumbuhan akan mengalami penyinaran yang bervariasi setiap musim. Berdasarkan respon flora terhadap periode penyinaran inilah, flora sanggup dikelompokkan menjadi: flora berhari pendek, flora berhari netral, dan flora berhari panjang.
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan flora yang sanggup berbunga ketika periode gelap lebih panjang dari pada pencahayaan.
Misalnya bunga dahlia, aster, strawberi, krisan.
b. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan flora berbunga yang tidak dipengaruhi oleh lamanya/panjangnya hari penyinaran. Misalnya bunga matahari, mawar, dan kipas.
c. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan flora yang berbunga ketika periode pencahayaan lebih lama/panjang daripada periode gelap. Misalnya bayam, selada, kentang, dan gandum.
2. Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan pada flora selalu dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Agar pertumbuhan dan perkembangan pada flora optimal, maka diharapkan adanya suhu ideal yang disebut temperatur optimum. Di Indonesia pada kawasan tropis temperatur optimum flora berkisar antara 22-37 C, di kawasan hirau taacuh atau kutub temperatur optimumnya akan lebih rendah daripada kawasan tropis dan sebaliknya di kawasan panas menyerupai hutan pasir akan lebih tinggi dari kawasan tropis.
3. Kelembapan Udara
Kelembapan udara di sekitar tempat flora sangat kuat terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut. Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, lantaran pada kondisi menyerupai itu tumbuhan menyerap banyak air dan penguapan (transpirasi) air semakin menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya pembelahan dan pemanjangan sel-sel untuk mencapai ukuran maksimum. Tetapi ada jenis flora pada proses pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal justru berada pada kondisi tidak lembab atau kering, contohnya pohon mangga yang akan bertunas dan bersemi, bahkan berbuah pada dikala demam isu kemarau yang kurang air.
4. Air dan Unsur Hara
Air mutlak diharapkan tumbuhan, lantaran di dalam hidupnya tak mungkin flora sanggup tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Apa fungsi
air bagi tumbuhan? Fungsi air bagi flora ialah sebagai berikut.
a. Fotosintesis
b. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh penggalan tumbuhan.
c. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
d. Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah.
e. Berperan dalam proses metabolisme sel.
Jika flora kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan.
Unsur-unsur hara (nutrisi) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan flora disebut unsur makro, contohnya karbon, oksigen, nitrogen, hidrogen, sulfur, fosfor, kalsium, dan magnesium. Adapun nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit disebut unsur mikro, contohnya besi, klor, mangan, boron, seng, tembaga, dan nikel.
5. Keasaman/Ph Tanah
Derajat keasaman atau pH tanah sangat kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), biar tumbuhan sanggup tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.